Gaya Hunian yang Selangkah Lebih Maju

MENDESAIN rumah bergaya modern sudah biasa. Namun, kalau Anda ingin selangkah lebih maju, itu baru namanya postmodern. Seperti apa?

Rumah postmodern berarti rumah yang memiliki gaya basic modern, namun didesain dengan pemikiran yang lebih matang. Dari unsur yang kecil sampai besar, semua dipertimbangkan agar jauh lebih maksimal. Merancang rumah postmodern tidak ada di dalam buku. Rumah postmodern selalu dinamis, selalu one step ahead.

Istilah postmodern juga hanya bisa terbayangkan di depan kita. "Karena kalau sudah dialami, bukan post lagi namanya," kata arsitek Rina Elandra.

Dengan kata lain, jika sesuatu yang disebut postmodern pada desain arsitektur sudah diaplikasikan banyak orang, berarti untuk menjadi postmodern people, kita harus terus melangkah lebih maju. Pola pikir "outside the box", maksimalisasi fungsi, nilai estetis, dan sebagainya menjadi salah satu faktor pengembang post modern arsitektural.

Seperti halnya arsitek senior Tan Tjiang Ay yang selalu bisa berpikir beda, dalam artian menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Kebiasaan Tan yang mendesain bangunan berstruktur kotak selalu jadi fenomena yang sampai sekarang tetap dikatakan postmodern style.

Walau kotak, desain rancangan Tan tentu saja tetap memegang kaidah pendekatan arsitektural seperti irama, modulasi ruang, hingga artikulasi fungsi. Hanya, orang yang kurang paham nilai estetis sebuah desain arsitektur akan melihat hasil rancangan golongan postmodern miliknya hanya sebuah kotak.

Padahal, Tan berkata, untuk membuat rancangan seperti itu justru butuh pemikiran yang lebih dalam tentang segala hal. "Pemikiran yang kompleks seharusnya menghasilkan solusi sederhana," katanya, beberapa waktu lalu.

Hasil pemikiran yang kompleks dan rumit tersebut kini terbukti. Sampai sekarang hasil karya Tan yang tersebar di Bandung dan Jakarta masih enak dilihat dan tidak ketinggalan zaman. Ini karena saat dibuat, rumah tersebut sudah selangkah lebih maju.

Seperti Apa Postmodern?

Seperti apa membuat rumah post modern, tidak ada patokan atau pakem yang berlaku. Seperti sudah dijelaskan di atas, selama Anda punya pemikiran yang kritis dan menghasilkan suatu kreasi yang lebih pada rumah Anda, itu sudah dapat dikatakan postmodernisasi rumah. "Intinya jangan sampai hanya berkreasi, tetapi harus ada manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain," ujar Rina.

Sebagai contoh adalah karya Tan yang lahir di Jawa Tengah, 30 Januari 1940, di Jalan Sutami, Bandung, pada 1983. Bentuk rumahnya hanya terdiri atas dua kotak berdampingan. Ciri postmodern terdapat pada atap yang rata. Selain itu, sepanjang mata memandang, yang ada hanyalah tembok. Sebagai penetralisasi, Tan menggunakan pintu garasi dan pintu masuk yang terdesain dengan baik, sisanya hanya polos.

Arsitektur rumahnya sempat dikatakan bukan postmodern, namun Tan mengaku tidak peduli. Saat itu, berbagai julukan pernah tercipta untuk menggambarkan rumah kotak milik Tan tersebut. Mulai kolam renang sampai dibilang pom bensin. Meski demikian, penghargaan Ikatan Arsitektur Indonesia Award untuk kategori rumah tinggal tahun 1991 justru direbut oleh Tan. Rancangannya dianggap berhasil membahasakan keinginan klien, sekaligus memberi solusi masalah lingkungan. Ini yang bisa disebut dengan postmodern.

"Kalau saya tidak salah, isi rumah kotak Pak Tan justru sangat berbeda atmosfernya saat kita masuk ke dalamnya," ujar Rina.

Nuansa rumah Jawa yang diinginkan pemiliknya memenuhi isi rumah kotak tersebut. Kontras dengan eksterior yang sangat modern dan terkesan futuristik. Namun, sekali lagi, inilah hakikat postmodern yang sebenarnya, yaitu sang pemilik mendapatkan arti dari sebuah rumah.

Selain itu, detail lain seperti kesempurnaan tanpa retak dan bocor (penyakit tak terobati pada rumah) juga ada pada karya Tan. "Biasa sajalah, tidak ada yang spesial dalam merancang suatu bangunan," ujar Tan enteng, saat dipuji tentang karyanya.
Jadi sebagai kesimpulan, membuat rumah postmodern harus inspiratif. Cari referensi dengan melihat konsep dari hasil karya orang lain, tapi harus Anda modifikasi dengan gaya sendiri. Ingat, bukan mencontoh desain, melainkan menjadikan referensi tersebut sebagai pemantik keluarnya ide brilian Anda. Dan jangan lupa, think outside the box.
(sindo//tty)

0 komentar: