DI DALAM lingkup seni, focal point adalah daerah tertentu yang pertama kali menarik perhatian mata pengamat. Bagaimana menciptakannya?
Seniman biasanya menggunakan beragam teknik guna membawa mata pengamat menuju focal point dari karya-karyanya. Sering kali bagian yang paling penting pada sebuah lukisan (meskipun tidak selalu begitu) diletakkan di bagian tengah atau pusat lukisan.
"Sebuah focal point dapat dimunculkan karena beberapa faktor, di antaranya karena ukurannya, terang atau menyala dari segi warna, penggunaan warna-warna yang kontras, misalnya terang di atas gelap atau karena komponen-komponen yang ada di dalam lukisan telah diatur sedemikian rupa guna mengarahkan mata pengamat untuk menuju titik tertentu yang diinginkan oleh pelukis," jelas arsitek Mitra Graha Asri Mandiri, Ir Wisnu Brata.
Hal ini disebabkan interior ruangan merupakan bagian dari seni. Maka, penanganan dan pengertian dari focal point tentunya juga tidak akan jauh berbeda. Namun, focal point pada interior lebih merujuk pada bidang atau area utama yang menjadi daya tarik visual.
Beberapa hal yang penting untuk Anda ketahui di dalam menciptakan sebuah focal point di dalam rumah antara lain adalah metode untuk menampilkan atau mengekspos sebuah focal point. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan beragam cara, seperti proporsi, warna, bentuk, lokasi, dan elemen-elemen tambahannya.
"Kemudian bentuk focal point. Jika kebanyakan bentuk yang digunakan adalah lurus, teratur, dan kaku, maka dengan meletakkan bentuk yang tidak umum, seperti melingkar atau tidak beraturan akan dapat menonjolkan atau mengekspos bentuk itu sendiri," tukas Wisnu.
Berikutnya lokasi. Secara umum, kebanyakan orang bakal meletakkan sebuah objek pada bagian tengah dari sebuah dinding. "Karena secara natural, titik pandang akan diarahkan ke sana," ujarnya lagi.
Yang terakhir, elemenelemen tambahan seperti garis, sudut, atau arah pandang orang dalam foto yang melihat ke satu arah tertentu. Hal seperti ini dapat difungsikan sebagai area focal point.
Selain itu, ada beberapa hal lagi yang harus diperhatikan. Misalnya untuk ketinggian, lokasi, dan area atau bidang focal point tersebut. "Yang perlu diperhatikan dari segi ketinggian dalam meletakkan focal point sebaiknya sejajar dengan posisi mata dan kepala serta tidak dalam posisi di atas kepala," saran Wisnu.
Demikian pula untuk bentuknya, tidak perlu mencari bentuk yang rumit dan aneh. Namun, cukup dengan menggunakan teknik perubahan warna yang sederhana, maka hasilnya akan lebih maksimal. Untuk lokasinya, dalam ruang biasanya kita dapat meletakkan suatu benda pada sebuah ruang kosong atau dinding kosong guna menjadi focal point-nya. Sebuah meja konsol sederhana, misalnya, dengan vas bunga di atasnya dapat Anda gunakan pada foyer.
Kemudian meja kabinet TV beserta dinding panel kayunya dapat Anda letakkan di area ruang keluarga. Jadi kita dapat menggunakan satu area bidang dinding pada sebuah ruangan dengan mengolah salah satu dindingnya menggunakan warna, tekstur bahan, pola, atau material yang berbeda.
Poin terakhir adalah potensi peletakannya dalam rumah. Biasanya kita sering melihat hal ini.
Contohnya jika kita memasuki sebuah hotel atau kantor. Pada saat kita keluar dari lift, maka pada bagian sebelah kiri atau kanan ruangan biasanya telah ada sebuah focal point. Demikian juga jika kita berada pada sebuah koridor, maka pada bagian ujungnya biasanya diletakkan sebuah benda atau art work yang menjadi focal point.
(sindo//tty)
0 komentar:
Posting Komentar