Menyatu dengan Fasad Natural

MENGHADIRKAN nuansa natural pada fasad akan membuat rumah terlihat lebih asri dan menyatu dengan lingkungan. Bagaimana menciptakannya?

Bagian-bagian penting yang bisa dieksplorasi adalah taman, carport, teras, dan desain fasad itu sendiri. Bahan yang dipergunakan biasanya unsur kayu, batu, dan tanaman.

Berapa pun ukuran taman, selalu bisa diakali agar tetap tampil cantik. Taman bergaya khas Bali merupakan salah satu jenis taman basah atau taman tropis. Ciri-ciri taman tropis yang bisa diketahui adalah banyaknya tanaman yang tumbuh dalam taman. "Oleh karena itu, taman khas Bali termasuk dalam taman tropis yang diisi dengan tanaman- tanaman berdaun lebat sehingga terkesan rimbun," tutur arsitek Demy Erdie Yandi dari Megatika International.

Rimbun, kata kunci untuk mendapatkan kesan natural. Ciri itu dapat diperkuat dengan tambahan unsur lain, seperti air, batu, dan tanaman-tanamannya sehingga taman Bali dapat menyerupai taman Jepang. Taman Bali dapat dihiasi dengan ornamen-ornamen taman yang menunjang konsep tersebut.

"Lampu-lampu taman yang beratapkan ijuk dan patung- patung Bali bisa menjadi hiasan di taman bergaya Bali untuk melengkapi desain lanskapnya," kata arsitek Kompyang Widyastuti. Atau bentuk gentong sebagai hiasan di tengah taman maupun pada balkon jendela. Gentong, selain mempercantik tampilan fasad, juga dapat menjadi penanda bangunan. Namun, untuk itu perlu disadari bahwa bentuk, desain, dan warna gentong hendaklah senada dengan fasad secara keseluruhan.

Konsep rimbun sampai ke area carport. Dengan menggunakan tanaman merambat, wajah carport tidak terlihat kaku melainkan lebih asri. Tanaman rambat bisa dibentuk menyerupai gapura dengan pengalokasian dominan di bagian depan. Tampilan luar tetap terlihat rimbun dan segar, tapi untuk bagian dalam digunakan atap polikarbonat. Dengan begitu, carport tetap terlindung dari air hujan.

Biasanya ukuran carport tidak terlalu besar, untuk ukuran satu sampai dua mobil. Agar sirkulasi udara senantiasa lancar, tepi kanan carport dihiasi dengan pepohonan dan rerumputan untuk memberi peluang pergantian udara dari/dan menuju carport.

Batas antara ruang dalam dengan ruang luar harus mendapat penyaringan. Udara di dalam ruangan sangat disukai serangga. Karena itu, perlu kasa nyamuk atau barrier sebagai pembatas menuju ruang dalam pada rumah.

Menggunakan batu sebagai material wajah fasad pun secara instan bisa menghadirkan kesan natural. Pilihannya dapat sebagai ornamen, dalam hal ini batu candi dan sejenisnya, maupun pengganti tembok dan cat beton, yaitu bata ekspos. Seperti terlihat pada rumah milik Emanuella Sembiring Meliala.

Batu-batu alam menjadi aksen penting dalam rumahnya. "Saya terinspirasi dari bangunan di Eropa yang menggunakan batu sebagai bahan materialnya," kata pria yang sangat tertarik pada buku-buku humaniora dan seni rupa itu.

Batu granit dan batu candi menjadi pilihan Emanuella. Dari fasad, ruang tamu, ruang keluarga, sampai ruang tidur terdapat batu yang melapisi salah satu dinding di ruang-ruang tersebut. Batu-batu candi berwarna hitam menghiasi dinding fasad rumah yang sewarna dengan pagar rumah.

Adapun untuk interiornya, warna batu di ruang tamu yang dipilih adalah warna krem yang serasi dengan sofanya. Dinding batu di ruang tamu keluarga cenderung cokelat kemerahan yang berpadu dengan warna elemen interior sekitarnya.

Hadirkan pula nuansa natural lewat pemilihan warna. Pada langgam rumah minimalis, penggunaan warna abu-abu dan hitam mewakili sifat labil dan misterius. Ini mengingat sifatnya yang mirip dengan sifat bebatuan. Umumnya, warna abu-abu dikombinasikan dengan warna yang mendekati elemen alam seperti cokelat, oranye, dan merah marun.

Permainan cahaya dan point of interest lewat warna akan membuat tampilan fasad lebih hangat. Pencahayaan area taman perlu diperhatikan untuk total look fasad. Dengan pencahayaan yang tepat, "wajah" di taman akan lebih menonjol. Triknya, Anda harus mengetahui dulu apa yang akan disorot oleh lampu pada taman tersebut. Jika batu koral hanya sebagai pendukung dan terdapat elemen lain yang menjadi sasaran sorot lampu, maka cahaya lampu taman haruslah menyorot ke arah ornamen taman lain.

Lain halnya jika Anda bermaksud menjadikan batu koral sebagai daya tarik taman Anda. "Lampu taman ditanam dalam tanah sehingga cahaya yang dikeluarkan merata di permukaan tanah yang ditutupi batu koral," ujar arsitek lanskap Widjatmiko dari PT Agla Pradipta Tama.

Pencahayaan yang difokuskan pada hamparan batu koral akan mengekspos batu koral itu sendiri. Dengan demikian, batu koral pada malam hari tetap terlihat sebagai elemen hardscape penghias taman rumah Anda.

Taman yang dihiasi batubatu koral bisa memiliki "teman" sesama elemen eksterior. Batu koral relatif mudah dipadupadankan dengan ornamen taman lainnya seperti air mancur, kolam ikan, atau bahkan kursi-kursi taman yang nyaman dan cantik.

Taman, carport, teras, serta pemilihan desain eksterior hendaknya serasi dan tidak terkesan tumpang tindih. Kesatuan dengan wajah interior pun sebaiknya senantiasa diselaraskan.
(sindo//tty)

0 komentar: