Gazebo Ramah Lingkungan

BERSANTAI tak hanya bisa dinikmati di dalam hunian. Gazebo ramah lingkungan di halaman rumah dapat dijadikan alternatif area bersantai keluarga. Jika memiliki halaman atau taman cukup luas, Anda dapat memanfaatkannya dengan menghadirkan gazebo sesuai selera.

Dengan tampilan yang ciamik dan berestetika, kehadirannya mampu mengundang minat Anda atau tamu Anda untuk betah berlama-lama berada di dalam pondok mungil tersebut. Di dalam gazebo yang dibuat menyatu dengan alam dengan menggunakan bahan dari alam, Anda bisa berkumpul dan melakukan kegiatan bersama keluarga ditemani elemen penyejuk, seperti tanaman, kolam dengan gemericik airnya, batu, udara, maupun binatang peliharaan.

Dengan elemen penunjang tersebut, gazebo menjadi tempat bersantai di luar rumah yang sangat menyenangkan. Bisa jadi gazebo akan menjadi tempat favorit Anda. Seperti halnya di hunian weekend maestro hairdresser Indonesia Rudy Hadisuwarno di kawasan Puncak, Jawa Barat, gazebo yang ditempatkan di samping kolam renangnya itu berdampingan dengan bale-bale dengan material dari kayu ukiran yang dialasi bantal-bantal bersarung putih.

Gazebo milik Rudy berkonsep country dengan material struktur dari kayu dan atap yang dilapisi tanaman rambat berbunga, menambah kesan alami, dan harmonisasi dengan huniannya yang bernuansa Indonesia. "Memang saya ingin menghadirkannya seperti itu sehingga suasana di hunian ini lebih sejuk, teduh, dan Indonesia sekali," katanya, ramah.

Bangunan gazebo umumnya ada yang dibuat permanen, semipermanen, atau nonpermanen dengan berbagai material dan finishing (penyelesaian akhir) yang berbeda. "Sebaiknya buat yang semipermanen supaya bisa dipindah-pindah dan tidak terbuang," kata Ketua Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) Bagus Tatang Dewantoro. Bentuk dan gaya gazebo pun beraneka ragam.

Ada yang disesuaikan dengan konsep arsitektur hunian atau mengabaikan pakem tersebut dan lebih memilih menghadirkannya karena tuntutan selera penghuni. "Hal itu bisa saja. Namun, harus ada perpindahan nuansa dari satu konsep ke konsep rumah. Masih ada hubunganlah. Jika ingin memberikan kesan harmonisasi secara keseluruhan dalam hunian, maka antara konsep arsitektur gazebo dengan arsitektur rumah harus sama," tuturnya.

Mengenai penempatannya, Bagus mengatakan, gazebo bisa diletakkan di tengah taman atau halaman rumah bagian depan atau belakang. Namun, untuk permukiman di perkotaan, gazebo sebaiknya diletakkan di halaman belakang karena merupakan service area yang masih ada privasinya. Penempatannya pun bisa di samping kolam dengan menghadirkan tanaman rambat atau tanaman bunga yang indah untuk menghadirkan kesan hijau alami dan sejuk.

Namun, jika tidak ada kolam, kehadiran tanaman pun cukup manis untuk menambah kecantikan tampilan gazebo. Dia mengingatkan, di tengah isu global warming yang melanda dunia dan negeri ini, material gazebo sebaiknya dipilih yang berasal dari alam. "Kurangi penggunaan material dari besi dan plastik. Penggunaan batu alam juga bisa dengan desain yang disesuaikan," katanya.

Hal lain yang perlu dihadirkan dalam gazebo adalah kursi dan meja dari kayu dan tempat sampah. Mengenai pencahayaan, Bagus menyarankan, pencahayaan dalam service area yang berfungsi sebagai tempat santai itu adalah cahaya remang-remang. Salah satu jenis gazebo ramah lingkungan adalah gazebo ukir yang merupakan salah satu kerajinan ukir khas Kudus, Jawa Tengah.

Dalam situs pondokgebyok.blogspot.com dijelaskan, gazebo ukir adalah komponen bagian dari rumah adat Kudus. Namun, seiring perjalanan waktu, gazebo ukir selain sebagai bagian rumah adat, juga ditempatkan dalam bangunan modern. Fungsi gazebo ukir untuk bangunan modern adalah sebagai penghias taman rumah atau bangunan, tempat beristirahat, tempat berkumpul, dan bersantai.

Sementara mengenai ukuran gazebo ukir ini bervariasi, tergantung ukuran bangunan dan pemesanan. Bahan dasarnya pun bermacam-macam seperti dari kayu jati dan kayu nangka. Namun, jika Anda ingin material kayu yang bagus, pilihlah kayu jati. Gazebo ukir ini dipasarkan dengan start harga Rp20 juta. (sindo//mbs)

0 komentar: