Mengakali Bangunan Balkon

KEHADIRAN balkon dapat memberi tampilan yang lebih menarik pada hunian. Kehadirannya juga dapat membedakan rumah Anda dengan rumah tetangga.

Namun, untuk menciptakan tampilan menarik itu, balkon yang dibangun harus didesain secara matang dan tidak asal-asalan. Untuk mendesainnya, sebaiknya Anda menggunakan jasa desainer interior atau arsitektur agar tampilannya lebih optimal.

"Dulu balkon hanya digunakan sebagai ruang atas dari space yang tersisa. Sekarang konsep balkon telah berkembang, yakni menjadi satu kesatuan dengan bangunan, yang difungsikan untuk memudahkan masuknya cahaya dalam ruang atas dan untuk mempercantik bangunan," kata arsitektur dari Skala Enam, Ade Asmara.

Sebagai elemen tambahan untuk mempercantik bangunan, pembuatan balkon disatukan dengan penggunaan railing yang sesuai desain arsitektur bangunan. Untuk desain arsitektur rumah minimalis, railing dan material bahan yang digunakan harus sesimpel mungkin dengan bentuk balkon persegi dan garis-garis railing berbentuk horizontal atau vertikal.

Sementara itu, untuk rumah modern, penggunaan profil railing berupa besi atau motif yang lebih berat dan banyak aksen dengan bentuk ujung balkon semi-lengkung. Rumah dengan konsep country, balkonnya lebih bergaya gelap dengan penggunaan bahan material dari kayu atau gypsum yang mengekspos kilatan.

Mengenai railing dengan bahan pagar besi, arsitektur dari Universitas Trisakti Jakarta, Arwindrasti, menambahkan, pagar besi di balkon harus lebih pendek dari pagar muka rumah, yakni berkisar satu meter. "Untuk menjaga harmonisasi bangunan, modelnya harus disesuaikan dengan pagar muka rumah dan dengan desain arsitektur bangunan," tuturnya.

Biasanya, balkon yang digunakan untuk mempercantik bangunan ukurannya lebih kecil dan tidak menghadirkan interior di balkon. Balkon untuk mempercantik hunian biasanya diletakkan di bawah kamar tidur lantai atas atau searah ruang keluarga yang terletak di atas.

Mengenai arahnya, balkon tidak perlu menghadap ke depan atau belakang karena harus disesuaikan dengan posisi lahan dan bangunannya. "Tergantung lahannya hook atau tidak. Selain itu akan ditempatkan di mana, di kamar atas dengan peletakan di bawah jendela kamar, atau juga bisa searah ruang tengah untuk memberikan ruang bagi penghuni melihat view dari dalam ke luar," ungkap Ade.

Untuk balkon yang digunakan sebagai teras atas atau kombinasi untuk mempercantik ruangan, peletakan interior wajib hukumnya agar ruang balkon tidak kosong dan dapat digunakan untuk santai seperti halnya fungsi teras pada umumnya.
Peletakan interior itu pun sebaiknya disesuaikan dengan desain arsitektur bangunan dan selera si penghuni.

Selain itu, untuk menambah tampilan cantik balkon dan membuatnya lebih teduh, Anda bisa menghias balkon dengan tambahan tanaman. Kehadiran tanaman bakal melembutkan elemen keras pada balkon tersebut. "Sebaiknya tanaman yang akan dipilih dikonsep dulu, yakni yang dapat menunjang tampilan bangunan," ujarnya.

Riri Ambar, pemilik rumah di kompleks perumahan Jatinegara Indah, Jakarta Timur, mengaku mempercantik tampilan balkonnya dengan pohon rambat di railing balkon.

Selain itu, dia juga menghadirkan tanaman palem di sudut balkonnya yang berbentuk kotak. "Karena di sini (balkon) untuk santai, saya letakkan tanaman rambat dan palem supaya balkon terlihat lebih adem dan hijau," katanya. Tanaman yang bisa dipilih adalah jenis tanaman rambat.

Tanaman dalam pot jenis alang-alangan atau palem-paleman yang mudah menyerap air juga bisa dijadikan opsi lain asalkan, saran Ade, jangan memilih tanaman berdaun lebar karena berpotensi mengundang debu.Anda harus rajin merawatnya. Jangan sampai tanaman tersebut menampilkan wujud yang tidak menarik ketika dipandang seperti terlalu rindang, layu, dan bahkan mati karena kelalaian menyiram ataupun memangkasnya.

Kendati balkon dan interior pengisinya menambah cantik tampilan bangunan, perlu diperhatikan mengenai panas sinar matahari yang menyengat ke arah balkon ketika siang hari. Efek panas ini biasanya menyebabkan si penghuni rumah enggan berada di balkon ketika sinar matahari sedang terik. Untuk menyiasatinya, Anda bisa menggunakan kerai dari bahan anyaman bambu atau kain, kanopi, maupun payung pantai.

Untuk penggunaan kerai, Ade menyebutkan, sebaiknya dihindari karena justru akan memberi tampilan kurang menarik pada bangunan. Dia menyarankan, sebaiknya memilih penggunaan kanopi atau payung pantai yang dapat memberikan view indah bagi orang luar yang melihatnya, juga bagi si penghuni rumah.
(sindo//tty)

0 komentar: