Kesejukan Taman Imitasi

TIDAK hanya perhiasan yang imitasi, ternyata taman pun ada yang imitasi. Taman imitasi ini biasa disebut taman artifisial (tiruan).

artifisial ini adalah relief di dinding taman yang dijadikan background taman. Biasanya, dinding relief sering ditampilkan secara dramatis dengan model layaknya dinding taman keraton dengan goresan dan kerokan yang artistik menarik serta tambahan batuan, kerikil, dan pasir.

Kendati demikian, dengan alasan tertentu, tanaman yang digunakan terkadang tanaman palsu. Meski penggunaan tanaman ini tidak boleh karena selain tidak baik, warna hijau yang ditampilkan tidak senatural warna tanaman aslinya. Tanaman palsu biasanya digunakan jika area taman artifisial itu sama sekali tidak ada cahaya mataharinya.

"Taman artifisial yang dibuat untuk permukiman, memang tidak terlalu ilmiah. Penggunaan tanaman palsu itu tidak boleh. Untuk menyiasati ruang yang tidak terkena sinar matahari bisa menggunakan tanaman teduh seperti dradanea," kata arsitektur lanskap dari Universitas Trisakti Jakarta Ir Arwindrasti.

Taman artifisial umumnya dibangun di dalam rumah untuk memberi kesan indah, hijau, dan teduh dengan warna-warna natural. Warna tersebut didapat dari warna daun dan material keras (hardscape) yang menjadi salah satu elemen penting untuk melengkapi desain sebuah taman, seperti kerikil, bunga, dan batuan. Selain itu, lahan sempit juga menjadi alasan bagi penghuninya untuk menghadirkan taman di dalam rumah.

"Lebih indah jika dibangun di dalam rumah, tapi di luar (rumah) juga bagus. Semuanya tergantung selera yang punya rumah. Selain itu, taman ini bisa juga dibangun untuk mereka yang tidak memiliki halaman luas, tapi ingin punya taman," kata dekorator taman dari Taman Abdul, Abdul Madjid.

Konsep taman artifisial yang paling banyak diadopsi ke dalam rumah berupa relief dari batuan buatan dengan berbagai model dengan tambahan aksen lainnya. Antara lain jembatan, pancuran, maupun patung angsa, kolam, dan lampu-lampu taman yang redup.

Semua relief bebatuan terbuat dari semen dengan rangka besi atau kawat. Lapisan dinding pada taman relief ini kasar dan berbentuk ceruk tebing. Sementara, untuk tanamannya, Abdul Madjid menggunakan tanaman asli, baik tanaman teduh maupun tanaman panas. Untuk ruang yang tidak banyak terkena sinar matahari, dia menggunakan tanaman teduh, sedangkan tanaman panas diletakkan di ruang yang banyak mendapat sinar matahari atau di luar rumah.

Sementara untuk model reliefnya sendiri ada yang berbentuk cadas dengan banyak goresan, terjal-terjal atau tebing, menggunakan batu alam dan batu kali, menggunakan bambu atau tempayan untuk air mancur, model kolam ikan, dan sebagainya.

Peletakan taman dalam rumah ini, Arwindrasti mengatakan, sebaiknya di car port, ruang menuju ruang tamu, atau di bawah tangga. Tanaman dry garden atau tanaman yang tahan kering, seperti jenis palem-paleman bisa dipadukan dengan cantik karena lokasi taman artifisial dalam rumah yang tidak banyak terkena sinar matahari.

Selain di ruang makan, pemanfaatan ruang lain seperti di bawah tangga juga menjadi pilihan lain. Dengan demikian, view bawah tangga yang tadinya tidak menarik sama sekali, menjadi pemandangan indah yang patut dinikmati. Taman artifisial yang dibangun di luar rumah, biasanya dibangun di teras rumah atau samping rumah.

Masalah pendekoran taman pun harus disesuaikan dengan gaya rumah. Arwindrasti menuturkan, untuk rumah bergaya modern atau country, tanaman yang digunakan untuk taman artifisial adalah tanaman eksotik dengan bunga dan daun indah. "Kalau untuk taman di dalam rumah pilih yang berdaun indah seperti palem. Namun, kalau untuk di luar rumah, gunakan yang berbunga indah," ujarnya.

Untuk rumah modern, dia menyebutkan, bisa memilih air terjun di tembok-tembok sebagai penunjang kecantikan taman artifisial dalam rumah. Selain pembuatan air terjun ini tidak terlalu banyak memakan ruang, kesan indahnya cocok dengan gaya rumah modern.

Abdul Madjid menambahkan, untuk rumah bergaya modern, taman artifisial model minimalis, yang banyak bermain di goresan dan kerokan, juga cocok. Pasalnya, jika taman artifisial dengan aksen ramai yang ditampilkan pada rumah modern, suasana yang muncul akan terlalu ramai dan tampak padat. Sementara, untuk rumah bergaya country, kolam besar dalam taman artifisial lebih ditonjolkan sehingga kesan pedesaan akan lebih menyatu dengan gemericik air kolamnya.
(sindo//tty)

0 komentar: