Menciptakan Teras yang Nyaman

BERSANTAI tidak harus selalu di dalam rumah. Teras hunian yang bernuansa alami pun bisa dijadikan tempat bersantai bagi seluruh anggota keluarga.

Di area terbuka (outdoor) itulah berbagai elemen alam seperti tanah, air, batu, dan udara hadir untuk memberikan nuansa kesejukan yang alami. Saat ini yang dijadikan tempat santai selain taman adalah teras belakang atau biasa disebut beranda.

"Sekarang kecenderungan masyarakat kota mendambakan privasi. Jadi teras untuk tempat kumpul pindah ke bagian belakang rumah yang lebih tertutup dibanding teras depan," kata arsitek Oranye Design, Dwi D Noviantoro.

Sifat beranda yang lebih santai tapi menunjang privasi mengharuskan penghuninya mendesain area itu sesuai selera. Namun, untuk memberikan suasana nyaman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan besar teras dengan furnitur pengisinya. "Komposisi atau lebar teras tergantung fungsinya. Setelah itu, bisa dilihat furniturnya berapa banyak, bentuknya, sampai lay out teras tersebut," ujar arsitek yang akrab disapa Atox ini.

Arsitek dari PT Forum Lima Kreasi Nugroho Widhi menambahkan, yang perlu diperhatikan juga adalah luas beranda, arah matahari, sudut 45 derajat untuk mengantisipasi hujan, dan sumbatan atau sejenis railingyang tidak terlalu tinggi. Luas teras, tutur Nugroho, idealnya bisa menempatkan kursi malas. Menurut dia, minimal tiga meter ke depan dan panjang lima meter. Pasalnya, jika ruang teras terlalu mungil akan membuat suasana santai Anda dan keluarga menjadi tidak nyaman.

Sebagai alas pijak, untuk teras klasik, pilih ubin abuabu Yogyakarta. Sementara untuk teras modern bisa mengaplikasikan model ubin dengan material kayu atau pilihan lain dari ubin abu-abu Yogyakarta. Sementara itu, untuk ubin teras modern sendiri bisa mengaplikasikan lantai polos.

Untuk mempermanis dan menghadirkan suasana hijau nan cantik pada teras, Anda dapat menempatkan pot-pot dengan tanaman berdaun indah ataupun berbunga indah. Misalnya pandan Bali yang diletakkan di sudut teras. Untuk lampu, dikatakan Nugroho, sebaiknya memilih lampu yang tidak menyilaukan atau biasa disebut temaram. Pasalnya, teras adalah ruang yang tidak terlalu formal dan biasanya dijadikan tempat untuk rileksasi atau melepas lelah. Suasana temaram dapat mendukung rasa nyaman ketika bersantai di ruang itu ketika sore atau malam hari.

Mengenai modelnya, sebaiknya disesuaikan dengan konsep bangunan. Misalnya untuk rumah tradisional, pilihlah lampu dengan sentuhan alami, yang materialnya terbuat dari kayu, batu, dan berbau tropis. Sebagai area transisi antara outdoor dan indoor, Nugroho menyebutkan, ada baiknya desain teras disesuaikan dengan desain bangunan secara keseluruhan. "Kalau rumah kolonial, pilih pernik dengan gaya klasik," ujarnya.

Sementara itu, untuk rumah bergaya modern bisa melakukan resolusi baru dengan menghadirkan pernik yang kontras dengan konsep bangunan, seperti dengan menghadirkan pernik gaya etnik. Alasannya, untuk memberi kesan beda pada ruang modern yang cenderung kaku. Meski demikian, menghadirkan pernik berunsur kaca pun bisa menjadi alternatif lain.

Meja dan kursi kayu atau furnitur kayu adalah sebagian dari pernik yang dapat ditempatkan pada area terbuka tersebut. Sama halnya untuk rumah bergaya tradisional, pernik yang dipilih pun bisa pernik yang mengandung unsur kayu.

Arsitekdari TriviumDesign Group Tony Sofian mengingatkan untuk tidak memilih furnitur teras secara sembarangan. Pasalnya, teras berada di area luar rumah. "Tingkat ketahanan bahan material yang bakal digunakan harus diutamakan," katanya.

Tony menyarankan untuk memilih furnitur resistan dan tahan terhadap sinar matahari. Jika memilih furnitur outdoor dari kayu, sebaiknya pilih kayu yang tidak mudah lapuk meski sering terkena panas dan hujan.

Selain furnitur, skala ergonomis furnitur juga harus diperhatikan agar teras menjadi area yang nyaman sebagai tempat hang out keluarga. Tinggi normal furnitur biasanya berkisar 40-45 cm. Namun, ada baiknya tatanan teras tergantung kondisi teras tersebut. Misalnya, jika tempat duduk rendah, maka lebar area terasnya harus sedikit lebih besar.

Menjelang Lebaran, tidak ada salahnya menghadirkan pernak-pernik berbau Lebaran, seperti ketupat daun atau ketupat plastik berwarna- warni yang dapat digantung atau diletakkan di atas meja maupun rak. Toples kue yang cantik bisa menjadi pernik yang manis menghiasi meja di beranda Anda, sekaligus menjadikannya tempat bersantai untuk menikmati suasana nan Fitri.
(sindo//tty)

0 komentar: