Simple Life ala Rumah Studio

TEMA simplicity yang diadopsi ke dalam konsep rumah minimalis dapat pula diaplikasikan pada sebuah rumah studio. Seperti apakah gaya rumah tersebut?

Tinggal di rumah yang tidak luas dengan ruang terbatas yang hanya berbentuk kotak tanpa dinding pembatas tetap bisa membuat si penghuni merasa nyaman. Siasati dengan mendesainnya menjadi rumah studio. Rumah pun bisa terlihat cantik, dinamis, dan nyaman meskipun dengan ruang yang terbatas.

Bagi pengguna apartemen, rumah susun ataupun rumah berlahan kecil, rumah studio bisa menjadi salah satu pilihan. Masyarakat Eropa dan Amerika sering menjadikan rumah studio sebagai konsep pilihan untuk hunian mereka.

Umumnya mereka adalah para pekerja yang cukup sibuk. Si penghuni ingin memanfaatkan ruang yang ada agar bisa digunakan untuk berbagai fungsi. Terutama yang berprofesi sebagai pekerja seni, yang memang menyukai kesederhanaan dan keluwesan dalam fungsi ruang.

Ruangan pun akan terlihat lapang saat tidak ada sekat ataupun dinding. Semuanya dibiarkan terbuka luas, layaknya studio ataupun aula. Meski begitu, proses penataannya tetap perlu diperhatikan agar estetika ruang tetap terjaga.

"Rumah jenis ini pengertian sebenarnya lebih kepada rumah kerja. Secara kasar, rumah studio bisa dikatakan sebagai rumah sekaligus untuk kerja," ujar ahli ruang dan bangunan Aries Purwanto.

Menurut dia, rumah studio bisa dijadikan alternatif bagi pekerja di kota yang memang kesulitan mendapatkan lahan untuk rumah. Mereka yang tinggal di apartemen ataupun rumah susun dapat mengolah keterbatasan lahan dan ruang dengan mendesain rumah layaknya studio.

Unsur fleksibilitas sangat diperlukan dalam merancang rumah studio sehingga penghuninya dapat bebas bergerak dan berpindah dari satu area ke area lain karena ruangannya tidak memiliki batas.

"Artinya untuk mendukung itu, unsur-unsur dalam ruang juga harus memiliki fleksibilitas. Misalnya, untuk tempat tidur diusahakan menggunakan dipan atau kasur yang bisa ditekuk sehingga ruang tetap bisa terlihat lega," katanya.

Memang pada akhirnya terkesan penghuni seperti mencampur-campur ornamen dalam satu tempat. Ruang makan, tidur, ruang kerja, dapur, bahkan living room berada dalam satu kapasitas. Namun, bentuk tanpa batas itu justru membuat ruangan yang sempit bisa dimanfaatkan dengan baik.

Gaya seperti ini mulai umum terdapat di kota besar karena lahan terbatas dan gaya hidup praktis. Contohnya pasangan Lusi Wiryono dan Afid. Mereka sengaja membuat rumah studio yang menggabungkan fungsi ruang duduk, ruang makan, dan dapur ke dalam satu area. "Kami ingin satu sama lain tidak ada batas, terkoneksi dalam satu kesatuan, hingga perawatannya juga tidak sulit," ujar Lusi.

Membuat rumah studio memang kesannya sangat simpel. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Apalagi untuk mendapatkan kenyamanan, saat rumah dihuni lebih dari satu orang.

Untuk mendapatkan kenyamanan tersebut, rumah perlu dirancang multifungsi. Pemilik apartemen atau flat membutuhkan keberanian dalam berekspresi mendesain rumahnya.

Tampilan warna dan pemilihan desain interior, berikut barang-barangnya, ikut menentukan. Kepraktisan tadi juga membutuhkan barangbarang yang cenderung praktis. "Interior akan sangat bermain di situ. Warna dan elemen furnitur perlu disesuaikan dengan kapasitas ruang," tutur Aries.

Perpaduan interior dan elemen furnitur dalam rumah studio mesti selaras. Sebab, ruang tersebut tidak memiliki batas. Bila terdapat ketidakseimbangan, porsi yang ada dalam ruangan bisa membuat penghuni merasa tidak nyaman.

"Apalagi bila menyangkut pekerjaan. Bila penghuni memang sengaja memilih desain rumah studio untuk bekerja, maka unsur efektif menjadi faktor pendukung," kata Aries.

Berdayakan ruang sebaik mungkin. Efisiensikan pula benda dalam ruang. Seperti sofa multifungsi sebagai storage, kusen yang bisa diberi sekat untuk meletakkan pajangan dinding, bahkan ranjang pun memiliki kantong-kantong untuk meletakkan buku dan majalah.
(sindo//tty)

0 komentar: