MENDESAIN kamar mandi tidak kalah menyenangkan. Banyak sekali pilihan untuk desainnya. Mana yang terbaik, Anda yang menentukan sendiri.
Kita semua tahu bahwa kamar mandi terbagi atas dua kategori, kering dan basah. Nah, dari pengategorian itulah nantinya akan mudah ditentukan seperti apa desain kamar mandi Anda, khususnya pintu yang hendak dipakai.
Pola mandi di kamar mandi basah membawa persoalan tersendiri, terutama pada perawatan daun pintu serta kusen kamar mandi yang terbuat dari bahan kayu. Berhubung air sering terciprat ke mana-mana, pintu kamar mandi jadi ikut terkena guyuran air setiap hari. Siraman air yang terus-menerus sudah pasti akan mengeroposi daun pintu, menyebabkan lapuk, dan akhirnya rusak.
Memang benar lapisan cat, duco, melamin, ataupun pelitur dapat melindungi pintu panel kamar mandi dari guyuran air. Namun, itu hanya bersifat sementara. Perlahan tapi pasti, pintu panel dan pasangan kusennya akan lapuk, kemudian hancur.
Kerusakan biasanya diawali dari bagian bawah sebagai tempat yang paling sering mengalami kebasahan (tempat mengumpulnya tetesan air). Jika sudah demikian, tidak ada jalan lain kecuali mengganti pintu panel dan kusennya dengan yang baru. Dapat dikatakan pintu panel kayu bukan material yang ideal untuk pintu kamar mandi/WC basah.
"Jadi sebaiknya hindari penggunaan panel kayu. Atau jika Anda telanjur menggunakan model kayu, beri lapisan coating yang sudah terbukti tahan dan anti terhadap resapan air," saran arsitek Bambang Sudiatmojo.
Jangan bingung karena ada beberapa macam material atau bahan dasar dalam pembuatan pintu panel yang tahan air (water resistant). Salah satu di antaranya adalah aluminium. Selain tahan terhadap air, aluminium juga merupakan material yang antikorosi (karat). Aluminium dapat dibuat menjadi pintu panel dan kusen dengan sistem rakitan yang praktis.
Meskipun pintu panel aluminium dapat didesain dengan berbagai model, namun sayang kesan yang ditampilkan material ini kaku dan membosankan. Bahan aluminium juga sering kali tidak selaras dengan tema rumah di kawasan tropis yang banyak menggunakan kayu.
"Lain halnya jika konsep rumah Anda minimalis. Unsur aluminium masih bisa diterima. Malah warna abu-abu aluminium sangat serasi dengan warna dasar klasifikasi konsep minimalis, jadi tidak ada salahnya," ujar Bambang.
Lain lagi pendapat Ir Zulkarnaen Darnin. "Memang benar kalau aluminium cocok dengan desain minimalis. Tapi, kalau dilihat dari segi desain interior, sangat tidak menyenangkan. Meskipun demikian, jangan bingung karena itu semua tergantung Anda yang menyelaraskannya. Makanya, gunakan jasa arsitek dong," kelakar Zulkarnaen, diikuti tawa.
Di samping desain yang kurang atraktif, kelemahan pintu aluminium yang lain adalah kekokohannya yang mudah berubah akibat pengikat yang lepas atau mengendur. Suara berisik yang kadang ditimbulkan saat bukatutup juga sangat mengganggu jika presisi pintu berubah.
Pintu panel vinil dirancang dengan rangka yang berongga-rongga. Pintu ini lumayan kuat dan sangat tahan air. Adapun untuk memberi tampilan yang lebih artistik dan variatif, pada dua permukaan (cover) daun pintu dapat ditambahkan lapisan lembaran tipis yang dilekatkan melalui teknik pengeleman.
"Biar lebih menarik, sebaiknya diberi penghias. Apa saja yang penting serasi, karena pintu model vinil cenderung monoton," ujar Bambang. Banyak pilihan tampilan daun pintu yang sesuai dengan selera dan warna yang diinginkan. Misalnya motif urat kayu, polos, ataupun motif tekstur lain, baik yang permukaannya mengilap serupa sentuhan melamin maupun yang dof.
Selain itu, meskipun pintu jenis ini menggunakan sistem rangka berongga, masih dapat ditanamkan kunci khusus toilet yang berbentuk bulat dan engsel pintu (yang juga terbuat dari bahan vinil) setelah terlebih dulu diberi bantuan sisipan kayu di dalam rongganya.
Harga pintu vinil relatif murah karena tidak lagi memerlukan finishing seperti pada pintu panel kayu yang masih harus dimelamin atau di-duco, yang biayanya tentu tidak kecil. Perawatannya juga sangat mudah karena tinggal mengelap.
"Tapi, bukan berarti pintu vinil tidak punya kekurangan lho. Misalnya jika digunakan pada kamar mandi yang aksesnya langsung terkena sinar matahari, vinil tidak menahan sinar secara penuh dan bisa memudarkan warna bahan tersebut. Tapi, ini terjadi dalam waktu yang lumayan lama. Namun, toh tetap harus dipertimbangkan," terang Bambang.
Selain itu, panas matahari akan mengubah bentuk vinil dalam jangka waktu yang lama. Bentuknya akan terpuntir. Lapisan cover pintu panel yang hanya rekatan di kedua permukaannya juga bisa rusak akibat cipratan air.
"Jadi, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Yang penting sesuaikan dengan kebiasaan Anda dalam menggunakan kamar mandi. Misalnya dari segi letak, jarak pintu dengan shower atau bak mandi, dan sebagainya," jelas Zulkarnaen, yang akrab disapa Zul.
(sindo//tty)
0 komentar:
Posting Komentar