Desain ruang makan beratmosfer santai diperlukan agar pemilik rileks saat makan. Tak hanya di dalam rumah, area luar bisa diolah guna menciptakan kesan tersebut. Ruang makan sering kali menjadi tempat favorit keluarga.
Di tempat inilah anggota keluarga kerap saling bercerita dan bertukar pikiran, menyelesaikan masalah keluarga. Oleh karena itu, suasana nyaman dan santai mutlak diperlukan agar suasana intim antaranggota keluarga bisa terbangun.
"Dibutuhkan suasana santai dan rileks sehingga orang tidak merasa terintimidasi, guna mengeluarkan unek-unek maupun ganjalan di hatinya saat berinteraksi," ujar arsitek Mitra Graha Asri Mandiri Ir Wisnu Brata.
Untuk itu, perlu dibangun lingkungan pendukung suasana agar kesan rileks dan nyaman dapat terpenuhi. Namun begitu, tata ruang makan tetap bergantung pada suasana yang ingin dibangun sang pemilik rumah. Jika kesan yang akan dibuat adalah suasana informal, maka buat ruang makan yang menempel pada meja pantry.
"Pemandangannya ke arah taman samping maupun belakang. Apalagi jika ada bunyi gemericik air, pasti lebih rileks dan informal," ujar Wisnu.
Selain atmosfer ruangan, saat mendesain ruang makan sebaiknya disesuaikan dengan luasan, lokasi yang tersedia dan gaya hidup sehari-hari. Biasanya luas ruangan dibuat untuk memenuhi kapasitas antara 2-6 orang. Pada ruang makan yang terletak di pantry dan tergabung dengan dapur biasanya hanya membutuhkan 2-3 orang. Sedangkan untuk yang berlokasi di teras ataupun samping kolam renang maka biasanya akan dapat menampung 4-8 orang.
"Untuk bentuk ruangan persegi panjang, kita dapat menggunakan meja berbentuk oval atau persegi panjang. Sedangkan untuk ruangan berbentuk kotak,kita dapat menggunakan meja berbentuk lingkaran atau kotak," ujar Wisnu.
Selain itu, perlu dilihat keberadaan ruang makan yang diinginkan. Jika akan membuat permanen, perabot yang digunakan adalah yang tetap.
Jika sifat ruangan tersebut adalah temporer atau dapat dialihkan kegunaannya, lebih baik menggunakan perabot yang ringan dan mudah dipindahkan atau dilipat. Bagi perabot yang digunakan di luar ruang, gunakan kursi berupa material batu berbentuk kubus maupun kursi berupa papan-papan kayu atau balok kayu. Untuk alas tiangnya, bisa menggunakan bahan beton untuk area outdoor. Dapat juga berupa beton cor berbentuk U terbalik berikut mejanya.
Untuk pemilihan furnitur yang ingin dipakai, lakukan berdasarkan kiat kepraktisan ruangan. Apakah ruangan tersebut indoor, semi outdoor atau outdoor. Dalam hal ini, perhatikan pemilihan bentuk meja bagian atas atau top table-nya. Di ruang makan yang tidak terlalu luas tapi memiliki anggota keluarga yang banyak, penggunaan meja makan yang dapat dipanjangkan layak dipertimbangkan. Namun, hindari penggunaan meja makan berkaki banyak.
"Gunakan meja makan berbentuk kaki pedestal atau satu kaki di tengahnya saja. Dengan begitu, sebagian area di sekelilingnya bisa dipakai untuk kursi makan yang lebih banyak," saran Wisnu.
Untuk ruangan yang tidak terlalu besar, lebih baik memilih kursi makan yang tidak terlalu tinggi. Ini akan membuat kesan ruangan sempit. Sedangkan kaki-kakinya menggunakan bentuk yang sederhana dengan sedikit profil ukiran.
Pada beberapa hunian, ruang makan biasanya tersambung dengan ruang lain sebagai bagian ruang multifungsi, misalnya tergabung dengan ruang keluarga atau dapur dan pantry. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilihan warna yang sesuai dan serasi. Namun, bukan berarti warnanya harus sama dan senada. Jadi, pemilihan warna yang dipilih adalah gelap, kontras dengan warna dinding yang berwarna terang-putih.
"Untuk yang outdoor bisa kita buat penggunaan material yang sama dengan material yang ada di lingkungan sekitar. Kita dapat membuat lantainya dari papan kayu sehingga nuansa luar ruangnya akan lebih terasa," ujar Wisnu.
Suasana alami
Untuk ruang makan outdoor, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menciptakan suasana alami. Pertama, tempatkan tanaman-tanaman di sekeliling ruang makan. Aturlah tanaman berdasarkan ketinggian dan pilih yang memiliki ketahanan terhadap cuaca dan iklim.
Maksudnya agar penghuni dapat menikmati sarapannya sambil menikmati suasana dan kesegaran alami di pagi hari. Tentunya, rasa tenang dan santai sambil menatap hijaunya tanaman juga bisa diperoleh. Kedua, buatlah kolam buatan untuk mendapatkan suasana tenang dengan bunyi gemericik air yang mengalir.
"Hadirkan kolam ikan di sebelah ruang makan sepanjang ruang makan dengan lebar kolam 1 meter. Pompa air terus-menerus mengalirkan air untuk menambah oksigen bagi ikan-ikan dan menimbulkan efek suara tersebut," tegasnya.
Ketiga, batu alam sebagai dinding yang dialiri air pada kolam. Di sini dapat dibuat susunan batu alam. Bisa berupa batu kali susun sirih ataupun batu andesit atau batu candi yang telah dilapisi coating. Keempat, penggunaan kayu-kayu tahan cuaca sebagai alas teras. Bisa juga papan kayu-kayu keras ini diletakkan di atas kolam dengan membuat struktur dari besi siku atau kaki beton.
Jadi pemandangan yang terlihat dari atas seolah-olah melayang di atas kolam. "Dari keempat elemen tadi, buatlah kombinasi yang menarik dan memperkuat keindahan kolam yang dibuat," tutup Wisnu. (sindo//jri)
0 komentar:
Posting Komentar