KAMAR tidur adalah tempat paling pribadi bagi pasangan suami istri. Karena itu, kamar tak hanya perlu desain yang estetis, tapi juga sentuhan suasana romantis.
Berbeda dengan kamar tidur anak atau kamar lainnya, kamar tidur bagi pasangan suami istri (pasutri) biasanya dirancang dengan sentuhan berbeda. Bukan tanpa sebab, tapi tak berlebihan kiranya kalau di kamar inilah awal dari keharmonisan hubungan pasutri. Kamar yang nyaman dan penuh aura kedamaian tentunya menjadi idaman bagi semua pasutri.
Namun, karena kamar ini ditempati oleh dua orang yang berbeda dengan selera yang juga berbeda, tentunya dibutuhkan kompromi antara kedua belah pihak. Jangan sampai demi memenuhi keinginan satu pihak saja, kamar yang seharusnya jadi tempat paling menyenangkan bagi pasutri, justru tak mewakili selera pribadi pemiliknya.
"Untuk menyatukan selera dan kompromi dari dua orang yang berbeda, tema interior yang dipilih haruslah netral," sebut desainer interior Timothy Iddo Malachi.
Maka, desain interior yang ditampilkan sebaiknya tak terlalu feminin, juga tak dominan maskulin. Untuk interior kamar, salah satu cara yang bisa ditempuh ialah dengan menggunakan unsur-unsur garis lurus yang bersifat maskulin diperlembut dengan garis-garis lengkung yang lebih feminin.
"Untuk ukuran tempat tidurnya, umumnya ukuran ranjang kamar pasutri pasti berukuran queen size atau king size," sebutnya.
Menurut Timothy yang akrab disapa Timmy, langkah pertama yang dapat dilakukan dalam menata sebuah kamar pasutri adalah memosisikan tempat tidur tidak membelakangi pintu masuk kamar. Tujuannya, jika pintu dibuka, tidak mengagetkan penghuni kamar yang sedang berada di tempat tidur.
Di samping itu, jendela harus dekat tempat tidur. Hal ini bertujuan agar tempat tidur mendapat cukup sinar matahari untuk kebersihan tempat tidur.
"View utama kamar pasutri sangat baik jika langsung menghadap taman sehingga memberi kesejukan," papar arsitek Widi Sudarmoko.
Segi kenyamanan juga tak boleh dikesampingkan. Suasana kamar tidur yang tenteram dan nyaman dapat diperoleh dari warna-warna sejuk, seperti hijau atau biru. Warna yang bisa dipilih antara lain warna krem, peach, atau pink pastel untuk kesan hangat.
"Untuk amannya, bisa bermain dengan warna-warna pastel karena cenderung netral dan menghangatkan," ujar Widi.
Tak hanya bersifat menenangkan, menurut Timmy, warna-warna netral juga mempermudah pasutri dalam mencari padanan aksesori kamar.
"Penggunaan warna-warna netral pada interior sangat dianjurkan karena mempermudah dalam memadupadankan dengan tema dan warna seprei, sarung bantal atau slip cover sofa," sebut Timmy.
Widi dari Bangun Rumah Persada juga menambahkan bahwa kamar dengan suasana yang hangat juga bisa diperoleh dari unsur-unsur kayu, misalnya menyertakan parket sebagai lantai kamar.
Terkait dengan perkembangan zaman dan tren, umumnya konsep desain interior untuk kamar pasutri cenderung memakai gaya modern, minimalis, atau simplistis.
"Tapi, tak ada salahnya memilih gaya klasik atau tradisional," sebut Timmy dari Igloodesigndecor.
"Lagi-lagi kompromi dalam menentukan desainlah yang terpenting agar dua-duanya merasa nyaman di kamar," ucap Widi mantap.
Bagi pasutri berusia lanjut, tak jarang interior bergaya klasik dan tradisional kerap menjadi pilihan.
(sindo//tty)
0 komentar:
Posting Komentar